LAPORAN
KULIAH LAPANG PERTANIAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS
Di susun oleh :
IRWAN BUDIYANTO
(20100122037)
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian (INTAN)
Yogyakarta
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk pemanfaatan Sumber daya alam
(SDA) yang berada di daerah pesisir pantai, khususnya disini Pantai Samas yang
terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilakukan
rekayasa lahan pantai menjadi lahan budidaya yang telah diperkasai oleh Bapak
Subandi sebagai ketua kelompok tani di daerah tersebut.
Beliau melakukan rekayasa sejak
tahun 1983 sampai sekarang. Beliau bersama kelompok taninya melakukan ujicoba dengan 36 perlakuan terhadap lahan pantai, dan
hasilnya sangat luar biasa yaitu lahan pasir yang tadinya tidak dapat di Tanami
tanaman apapun, sekarang sudah dapat di Tanami berbagai macam tanaman sayuran
yang bernilai ekonomis cukup tinggi karena dalam pertanian di lahan pasir ini
menggunakan pupuk organik dan pestisida/insektisida alami dalam budidayanya.
Dalam budidayanya Bapak Bandi
beserta kelompok taninya menanam tanaman tumpangsari, yaitu bawang merah dengan
cabai. Dengan menanam model ini keuntungan akan berlipat ganda karena dalam
perawatannya hanya satu tanaman saja (bawang merah), namun hasil yang diperoleh
ganda yaitu dipanen bawang merah dahulu dan baru tanaman cabai yang siap
dipanen.
Salah satu tanaman yang di
budidayakan di lahan pantai yang cukup populer adalah Buah Naga. Selain
mempunyai khasiat untuk mencegah kanker, buah naga juga dapat melancarkan peredaran
darah dalam tubuh kita. Bentuknya yang menarik juga warna merah yang menyala
menjadi daya tarik tersendiri bagi buah
ini, dan budidayanya yang mudah juga menjadi magnet tersendiri untuk dipelajari
cara budidaya dan pemasarannya.
B. Tujuan
Dalam
proses pembelajaran kuliah lapang yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2011
di pantai Samas ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- Memenuhi SKS pada semester 2
study di Institut Pertanaian (INTAN) Yogyakarta
- Ingin mengetahui budidaya di
lahan pasir secara lengkap serta jelas dengan bertannya langsung dengan
petaninya
- Melakukan study banding dalam
penggunaan pupuk organik dan pestisida alami (pertanian organik)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertanian di Lahan
Pasir
Pertanian di Lahan Pasir adalah
Kegiatan bercocok tanam atau pembudidayaan tanaman di lahan pasir yang
mengalami perekayasaan dengan
perlakuan-perlakuan tertentu teradap tanah.
Komposisi
tanah yang direkayasa dengan penambahan bahan-bahan organik dan sedikit
ditambah pupuk kimia, yaitu sebagai berikut :
1 ha
lahan pasir +
|
50 ton Kompos (pupuk kandang)
30 ton Tanah liat
500 kg Dolomit
|
Tanah yang sudah direkayasa tersebut
dapat ditanami tanaman hortikurtura khususnya sayur-sayuran. Dan hanya satu
kali rekayasa sudah bisa digunakan untuk selamanya tanah tersebut, hanya
penambahan pupuk kandang dan sedikit NPK selama satu musim tanam untuk
meningkatkan produktivitas tanah.
2.2 Budidaya Bawang
Merah dan Cabai
Tanah hasil rekayasa dibuat bedengan
(gundukan tanah) yang tidak tinggi agar dapat menyerap air dengan optimal.
Setelah bedengan sudah siap, benih bawang merah ditanam dengan kondisi tanah
lembap agar mudah tumbuh. Setelah bawang merah
berumur 15-20 hari baru tanaman cabai ditanam dengan pola penanaman
tumpangsari.
Selanjutnya cabai ditanam dengan
jarak 20 x 20 cm sesuai dengan lahan yang ada. Perawatan yang dilakukan sebagai
berikut :
A.
Penyiraman pagi dan siang hari
Penyiraman
pagi berguna untuk menghilangkan kadar garam, sedangkan penyiraman di siang
hari untuk mengurangi suhu yang ada, suhu yang bagus berkisar antar 19-20 0C.
B.
Pemupukan
Diberi
pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha + 200 kg pupuk NPK + 100 gram ZA
untuk
satu musim tanam
C.
Penanggulangan hama penyakit
Penanggulangan
dilakukan dengan pestisida alami, namun hama penyakit tidak terlalu ada di
lahan pasir ini karena suhu yang tinggi dan kecepatan angin yang juga tinggi
menyebabkan hama sulit berkembangbiak dan bertahan hidup.
Penanaman
jagung di tengah lahan atau disekitar lahan budidaya merupakan salah satu
pengendalian hama terpadu yang fungsinya untuk memakan mikoriza yang menyebakan
tanaman menjadi layu.
Salah satu pestisida alami untuk
mengusir dan membasmi Antracnosa (penyakit patek) pada tanaman cabai yaitu
dengan pemanfaatan daun bambu, prosesnya sebagai berikut :
Ø Daun
bambu dikeringkan / dibakar
Ø Lalu
dikumpulkan
Ø Dihancurkan
(dideplok)
Ø Setelah
itu 1 kg bmbu yang sudah dihancurkan + 1 sendok makan garam
Ø Dicapur
dimasukkan toples untuk fermentasi jangan sampai terkena sinar matahari
Ø Setelah
difermentasi di tambahkan 1sendok detergen
Aturan
pakai : 1 gram untuk 1 liter air , disemprotkan pada tanaman capai yang terkena
cabai tersebut.
Membuat
Dolomit secara sederhana, dengan cara sebagai berikut :
·
Kapur dibakar
·
Setelah menjadi gamping lalu direbus
sampai mendidih
·
Diamkan selama 23 hari
Manfaat
penggunaan dolomit di sini untuk mengikat air dan menjaga pH tanah tidak
terlalu
asam (netral).
2.3 Budidaya Buah Naga
(Dragon fruit)
Tanaman buah naga dalam bahasa
latinnya Hylocereus undatus termasuk
tanaman yang hidup di lingkungan tropis dengan suhu optimum untuk pertumbuhan
sekitar 26-36 0C, pH ideal adalah 6,5 - 7. Tanaman sebangsa kaktus
ini harus tumbuh di tanah yang ber-aerasi dengan baik, dan sangat cocok bila di
budidayakan di lahan pasir, karena di lahan pasir dapat menyerap air dengan
baik. Tanaman buah naga tidak dapat tumbuh jika lahan tergenangi air, hujan
dengan kapasitas tinggi bisa mengakibatkan terjadinya pembusukan yang diawali
dari akar. Tanaman buah naga akan tumbuh baik jika terkena matahari langsung.
Umur buah naga yang siap untuk di
produksi (dipanen) yaitu berkisar 15 - 20 tahun. Tanaman buah naga bisa berbuah
selama 1 tahun sekali dan setiap tunas akan terdapat bakal buah. Yang perlu
disiapkan sebelum budidaya buah naga antara lain :
- Menyiapkan lubang tanam
berbentuk persegi 40 x 40 x 40 cm berjarak 2 m x 2,5 m lubang diberi pupuk
kandang (kompos).
- Membuat tiang penopang dengan
menggunakan beton (10 cm x 10 cm) setinggi 2 meter.
- Memilih benih yang unggul dan
tahan terhadap penyakit maupun haama.
Setelah semua disiapkan, penanaman 4
batang pohon dijadikan satu pada lubang tanam
dan beton yang sudah disiapkan.
Penyiraman dilakukan seminggu sekali. Pemupukan 6 bulan sekali memakai
pupuk kandang namun sebelum umur 1 tahun di tambahkan pupuk NPK sebanyak 1
sendok 1 tanaman. Hama tidak begitu menggangu dalam budidaya buah naga di lahan
pasir ini, kalaupun ada mungkin hanya semut.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang kami peroleh dalam kuliah lapang di lahan pasir pantai samas ini, yaitu:
- Setiap lahan dapat di rekayasa
menjadi lahan produktif.
- Pemanfaatan bahan-bahan di
sekitar kita ternyata dapat membantu kita dalam memerangi hama penyakit
(pestisida nabati).
- Buah naga sangat potensial
kedepannya / mempunyai prospek yang bagus, dan dalam budidayanya juga tidak
terlalu sulit.
3.2 Saran
Sebaiknya
pelaksanaan kuliah lapang tidak hanya dilakukan di lahan pasir pantai samas
saja, namun bisa dilaksanakan di dataran rendah atau dataran tinggi, karena
sebagaian mahasiswa berasal dari dari daerah yang berdataran rendah.