Home » » Pertanian Di Lahan Pasir

Pertanian Di Lahan Pasir

Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | 06.32


LAPORAN
KULIAH LAPANG PERTANIAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS





Di susun oleh :
IRWAN BUDIYANTO
(20100122037)


Fakultas Pertanian
Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta
2011


BAB I
 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Untuk pemanfaatan Sumber daya alam (SDA) yang berada di daerah pesisir pantai, khususnya disini Pantai Samas yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilakukan rekayasa lahan pantai menjadi lahan budidaya yang telah diperkasai oleh Bapak Subandi sebagai ketua kelompok tani di daerah tersebut.
            Beliau melakukan rekayasa sejak tahun 1983 sampai sekarang. Beliau bersama kelompok taninya  melakukan ujicoba dengan  36 perlakuan terhadap lahan pantai, dan hasilnya sangat luar biasa yaitu lahan pasir yang tadinya tidak dapat di Tanami tanaman apapun, sekarang sudah dapat di Tanami berbagai macam tanaman sayuran yang bernilai ekonomis cukup tinggi karena dalam pertanian di lahan pasir ini menggunakan pupuk organik dan pestisida/insektisida alami dalam budidayanya.
            Dalam budidayanya Bapak Bandi beserta kelompok taninya menanam tanaman tumpangsari, yaitu bawang merah dengan cabai. Dengan menanam model ini keuntungan akan berlipat ganda karena dalam perawatannya hanya satu tanaman saja (bawang merah), namun hasil yang diperoleh ganda yaitu dipanen bawang merah dahulu dan baru tanaman cabai yang siap dipanen.
            Salah satu tanaman yang di budidayakan di lahan pantai yang cukup populer adalah Buah Naga. Selain mempunyai khasiat untuk mencegah kanker, buah naga juga dapat melancarkan peredaran darah dalam tubuh kita. Bentuknya yang menarik juga warna merah yang menyala menjadi daya tarik tersendiri  bagi buah ini, dan budidayanya yang mudah juga menjadi magnet tersendiri untuk dipelajari cara budidaya dan pemasarannya.

B. Tujuan
Dalam proses pembelajaran kuliah lapang yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2011 di pantai Samas ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
  1. Memenuhi SKS pada semester 2 study di Institut Pertanaian (INTAN) Yogyakarta
  2. Ingin mengetahui budidaya di lahan pasir secara lengkap serta jelas dengan bertannya langsung dengan petaninya
  3. Melakukan study banding dalam penggunaan pupuk organik dan pestisida alami (pertanian organik)







BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Pertanian di Lahan Pasir

            Pertanian di Lahan Pasir adalah Kegiatan bercocok tanam atau  pembudidayaan tanaman di lahan pasir yang mengalami perekayasaan  dengan perlakuan-perlakuan tertentu teradap tanah.
Komposisi tanah yang direkayasa dengan penambahan bahan-bahan organik dan sedikit ditambah pupuk kimia, yaitu sebagai berikut :

                                   
                                     1 ha lahan pasir     +

 50 ton Kompos (pupuk kandang)
 30 ton Tanah liat
 500 kg Dolomit



            Tanah yang sudah direkayasa tersebut dapat ditanami tanaman hortikurtura khususnya sayur-sayuran. Dan hanya satu kali rekayasa sudah bisa digunakan untuk selamanya tanah tersebut, hanya penambahan pupuk kandang dan sedikit NPK selama satu musim tanam untuk meningkatkan produktivitas tanah.

2.2 Budidaya Bawang Merah dan Cabai

            Tanah hasil rekayasa dibuat bedengan (gundukan tanah) yang tidak tinggi agar dapat menyerap air dengan optimal. Setelah bedengan sudah siap, benih bawang merah ditanam dengan kondisi tanah lembap agar mudah tumbuh. Setelah bawang merah  berumur 15-20 hari baru tanaman cabai ditanam dengan pola penanaman tumpangsari.
            Selanjutnya cabai ditanam dengan jarak 20 x 20 cm sesuai dengan lahan yang ada. Perawatan yang dilakukan sebagai berikut :
A.    Penyiraman pagi dan siang hari
Penyiraman pagi berguna untuk menghilangkan kadar garam, sedangkan penyiraman di siang hari untuk mengurangi suhu yang ada, suhu yang bagus berkisar antar 19-20 0C.
B.     Pemupukan
Diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha + 200 kg pupuk NPK + 100 gram ZA
untuk satu musim tanam



C.     Penanggulangan hama penyakit
Penanggulangan dilakukan dengan pestisida alami, namun hama penyakit tidak terlalu ada di lahan pasir ini karena suhu yang tinggi dan kecepatan angin yang juga tinggi menyebabkan hama sulit berkembangbiak dan bertahan hidup.
Penanaman jagung di tengah lahan atau disekitar lahan budidaya merupakan salah satu pengendalian hama terpadu yang fungsinya untuk memakan mikoriza yang menyebakan tanaman menjadi layu.

            Salah satu pestisida alami untuk mengusir dan membasmi Antracnosa (penyakit patek) pada tanaman cabai yaitu dengan pemanfaatan daun bambu, prosesnya sebagai berikut :
Ø  Daun bambu dikeringkan / dibakar
Ø  Lalu dikumpulkan
Ø  Dihancurkan (dideplok)
Ø  Setelah itu 1 kg bmbu yang sudah dihancurkan + 1 sendok makan garam
Ø  Dicapur dimasukkan toples untuk fermentasi jangan sampai terkena sinar matahari
Ø  Setelah difermentasi di tambahkan 1sendok detergen
Aturan pakai : 1 gram untuk 1 liter air , disemprotkan pada tanaman capai yang terkena cabai tersebut.

Membuat Dolomit secara sederhana, dengan cara sebagai berikut :
·         Kapur dibakar
·         Setelah menjadi gamping lalu direbus sampai mendidih
·         Diamkan selama 23 hari
Manfaat penggunaan dolomit di sini untuk mengikat air dan menjaga pH tanah tidak
terlalu asam (netral).


2.3 Budidaya Buah Naga (Dragon fruit)

            Tanaman buah naga dalam bahasa latinnya Hylocereus undatus  termasuk tanaman yang hidup di lingkungan tropis dengan suhu optimum untuk pertumbuhan sekitar 26-36 0C, pH ideal adalah 6,5 - 7. Tanaman sebangsa kaktus ini harus tumbuh di tanah yang ber-aerasi dengan baik, dan sangat cocok bila di budidayakan di lahan pasir, karena di lahan pasir dapat menyerap air dengan baik. Tanaman buah naga tidak dapat tumbuh jika lahan tergenangi air, hujan dengan kapasitas tinggi bisa mengakibatkan terjadinya pembusukan yang diawali dari akar. Tanaman buah naga akan tumbuh baik jika terkena matahari langsung.
            Umur buah naga yang siap untuk di produksi (dipanen) yaitu berkisar 15 - 20 tahun. Tanaman buah naga bisa berbuah selama 1 tahun sekali dan setiap tunas akan terdapat bakal buah. Yang perlu disiapkan sebelum budidaya buah naga antara lain :
  1. Menyiapkan lubang tanam berbentuk persegi 40 x 40 x 40 cm berjarak 2 m x 2,5 m lubang diberi pupuk kandang (kompos).
  2. Membuat tiang penopang dengan menggunakan beton (10 cm x 10 cm) setinggi 2 meter.
  3. Memilih benih yang unggul dan tahan terhadap penyakit maupun haama.

            Setelah semua disiapkan, penanaman 4 batang pohon dijadikan satu pada lubang tanam  dan beton yang sudah disiapkan.  Penyiraman dilakukan seminggu sekali. Pemupukan 6 bulan sekali memakai pupuk kandang namun sebelum umur 1 tahun di tambahkan pupuk NPK sebanyak 1 sendok 1 tanaman. Hama tidak begitu menggangu dalam budidaya buah naga di lahan pasir ini, kalaupun ada mungkin hanya semut.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Kesimpulan yang kami peroleh dalam kuliah lapang di lahan pasir pantai samas ini, yaitu:
  1. Setiap lahan dapat di rekayasa menjadi lahan produktif.
  2. Pemanfaatan bahan-bahan di sekitar kita ternyata dapat membantu kita dalam memerangi hama penyakit (pestisida nabati).
  3. Buah naga sangat potensial kedepannya / mempunyai prospek yang bagus, dan dalam budidayanya juga tidak terlalu sulit.


3.2 Saran
            Sebaiknya pelaksanaan kuliah lapang tidak hanya dilakukan di lahan pasir pantai samas saja, namun bisa dilaksanakan di dataran rendah atau dataran tinggi, karena sebagaian mahasiswa berasal dari dari daerah yang berdataran rendah.



Bagikan ke:
 
Copyright © 2011 - 2012. Agoengsang - All Rights Reserved
Sitemap · Privacy Policy · Pasang Iklan
Proudly Powered by Blogger